Skip to content

Seni “Tidak Melakukan Apa-apa”

Charlie Munger, sahabat Warren Buffett sekaligus Vice Chairman Berkshire Hathaway memiliki kebiasaan yang sangat ia sukai, yaitu membaca. Salah satu konten yang ia baca adalah majalah Barrons yang dikirim ke rumahnya setiap seminggu sekali.

Majalah tersebut menyediakan 5 hingga 10 rekomendasi saham di akhir halaman, namun selama 50 tahun ia membaca majalah tersebut, dari sekitar 25.000 rekomendasi saham, hanya ada 1 saham yang menarik perhatiannya.

Tepatnya di tahun 2003, Charlie tertarik pada sebuah saham perusahaan otomotif yang bernama Tenneco Inc, yang harga keseluruhan sahamnya (market capdijual di bawah kas yang dimiliki perusahaan.

Saat itu kinerja perusahaan tidak terlalu menarik karena besarnya biaya depresiasi sehingga menekan bottom line, terlebih kinerjanya baru turnaround dari tahun sebelumnya.

Hanya butuh waktu satu setengah jam untuk Charlie mengambil keputusan membeli dengan dana $10 juta yang ia miliki dan hanya dalam waktu 1 hingga 2 tahun ia mengantongi $80 juta setelah menjual seluruh sahamnya.

I read Barron’s for fifty years. In fifty years I found one investment opportunity in Barron’s, out of which I made about $80 million with almost no risk.

Charlie Munger
Charlie Munger & Li Lu

Dana tersebut kemudian ia berikan kepada seorang pria yang baru ia temui sekali, pria tersebut adalah Li Lu.

Mungkin kita akan bertanya-tanya, mengapa Charlie yang baru pertama kali bertemu Li Lu, namun sudah memberikan kepercayaan dengan dana yang tidak kecil nominalnya?

Jawabannya adalah track record Li Lu yang luar biasa.

Li Lu lahir di Tiongkok tahun 1966. Ia sempat memimpin demonstrasi besar yang terjadi di Tiananmen Square pada tahun 1989 dan hampir ditangkap. Saat itu Li Lu kabur hingga ke New York, di usia 23 tahun tanpa kemampuan berbahasa Inggris, ia mengambil 3 gelar sekaligus (S1 & S2 di bidang ekonomi & S1 di bidang hukum) di Columbia University selama 6 tahun.

Bukan hanya lulus dengan 3 gelar, ia juga berhasil mengumpulkan kekayaan sebesar $1 juta dengan memanfaatkan float pinjaman yang diberikan kampus untuk diinvestasikan ke pasar saham.

Menurut Daily Journal Corporation, dari tahun 2004 hingga 2017, dana $80 juta tersebut bertumbuh menjadi kurang lebih $400 juta. Hingga tulisan ini diterbitkan, Mohnish Pabrai, teman dekat Li Lu mengestimasi dana tersebut telah bertumbuh menjadi sekitar $1 miliar (100x lipat dari investasi $10 juta atau CAGR 26% selama 20 tahun).

Dari cerita ini kita bisa belajar, betapa hebatnya return yang bisa kita dapatkan jika “tidak melakukan apa-apa,” menunggu kesempatan di lingkaran kompetensi dan “memukulnya keras” (fat pitch) ketika kesempatan tersebut tiba.

You can’t produce a baby in one month by getting nine women pregnant.

Warren Buffet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *